Ruang dan sudut kota tak pernah lepas dari jejak-jejak cerita manusia yang tinggal dalam kehidupannya masing-masing.


Dalam perspektif fotografi, saya kali ini ingin berbagi sudut pandang tentang interaksi lem dan kertas, yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam perjalanan suatu kota.


Kita kadang hanya berpikir narasi kehidupan suatu kota hanyalah terlihat dari perilaku keseharian warga, tapi ada kalanya interaksi yang lain luput dari pandangan mata.


Interaksi yang jelas melekat tembok-tembok kota. Warna-warni maupun hitam putih, terpampang segar ataupun lusuh.


Poster lusuh ‘orang hilang’, pesan damai untuk dunia, hingga guratan kemarahan adalah entitas lain yang tak lekang oleh waktu. Cerita kehidupan juga nyatanya juga jadi milik lem dan kertas.


Mereka berbagi pesona dan pesan yang tak digubris oleh sudut mata yang hanya memandang realita.


Kuno tapi tetap ada, dan menjadi bagian dari denyut nadi insan yang berjuang dari terbit sampai terbenam sang surya.


Lekat mengikat dalam relung kesunyian.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *